My Journey With Jesus ^^

Daisypath Anniversary tickers

Kamis, 23 Januari 2014

PIkul Salib bukan Bawa Lilin

Pas lagi berbincang2....
Kita menemukan beberapa kesimpulan
Mengapa zaman sekarang standar dunia sudah begitu jauhnya melenceng?

Banyak yang tidak lagi peduli dengan kekudusan pernikahan
banyak yang gampang gonta ganti iman bahkan membuat kepercayaan baru
Banyak yang jadi pasien *mbahdukuh* untuk mencari jalan keluar atau (jadi nyawa keluar, hehehe)
banyak yang iri hati
banyak yang jadi kanibal bagi manusia lain
banyak yang mencari uang dengan cara yang gak halal
banyak hamba Tuhan yang mencari keuntungan
banyak yang suka suap menyuap (mending suap-suapan) hahaha....
banyak yang ........(isi sendiri)

*topik berat*
salah satunya adalah ketidakmauan untuk hidup menderita untuk Tuhan.
Atau bahasa alkitabnya *pikul salib* bukan *bawa lilin*
Ya iya donk bawa lilin lebih gampang. Hahahaa
Pikul salib kau harus menahan beban berat di pundakmu atau dengan kata lain *kehidupanmu*

kita hampir berada di dunia yang meletakkan pusat kehendak pada *diri sendiri* bukan lagi bertanya pada apa yang Tuhan mau.

Filipi 2:21
Sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, bukan kepentingan Kristus Yesus


Timingnya pas kisah Yusuf dibukakan.
Dan bagaimana kehidupannya penuh dengan berbagai hal yang membuat dia menderita.
Menderita akibat perlakuan abang2nya, menderita difitnah karena tidak mau berzinah dengan istri atasannya, dan menderita karena kebaikan dia menolong orang dilupakan *diingat tapi sampai beberapa lamanya*

Terkadang kita ingin agar Allah mengasihi kita, kemudian Dia mengizinkan beberapa hal buruk terjadi supaya kasihNya menjadi nyata dan kita merasa itu bentuk penderitaan, kita tidak lagi memandang Tuhan dan berlari pada cara berfikir dunia ini yang sangat *instan*
Lalu kita mulai mempertanyakan keberadaan Tuhan, benarkah Dia mengasihi kita?

atau

Kita bilang kita mengasihi Tuhan
Lalu kita menemukan situasi yang sulit atau diperhadapkan dengan orang2 yang tidak kita sukai untuk *lulus* ujian kasih yang Tuhan inginkan.
Tapi kemudian kita masuk dalam kategori kasih yang menurut kita, kita sudah mengasihi Tuhan tapi sebenarnya kita hanya mengasihi diri kita sendiri dan endingnya kita mengasihi Tuhan dengan kasih yang *murah*
Dengan lebih melihat keuntungan2 yang kita lihat dalam kehidupan ini ketika mengikut Tuhan dan mulai *lemas saat harus diperhadapkan dengan situasi KASIH YANG HARUS MEMIKUL SALIB.

Itu bukan berarti setelah kamu baca blog ini trus kamu cari salib untuk kamu pikul dan keluar rumah, hahaha :P bukanlah!
Tapi kasih sebagai bukti nyata bahwa kita Percaya PadaNya dan mengasihi Dia.

Seorang yang kaya ingin mengikuti Yesus tapi akhirnya Dia menemukan untuk mengikut Yesus dia harus rela memikul salib, menderita untuk Tuhan dan itu berarti kekayaannya tidak lagi lebih berharga dari kebenaran untuk mengikut Tuhan. Dan dia sedih kalau jaminan untuk mengikuti Tuhan harus seperti itu, dia sangat menyayangi hartanya, dia tidak mau menderita dengan kehilangannya.

WELL, aku dengar kalau kita akan bertanya, tapi kenapa harus menderita? Menderita bukan hal yang enak? Aku pun setuju, hahaaa. Tapi Paulus bilang kita malah justru harus bermegah dalam penderitaan itu.

ROMA 5:3-5
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tau bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan, dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan kepada kita.


Kita tidak bisa hidup mengikut Tuhan tapi menolak penderitaan sebagai satu paket lengkap yang harus kita pikul, sama kayak paulus, ketika dia begitu menjadi orang terkenal dan disukai karena menyiksa orang Kristen dulu keadaan berubah ketika dia menjadi pengikut Yesus, berapa kali dia harus keluar masuk penjara?  Berapa banyak Dia harus menderita untuk pelayanannya?

2 KORINTUS 23-26
Aku berkata sepertin orang gila aku lebih lagi!aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering dalam penjara; didera di luar batas;kerap kali dalambahaya bahaya maut, lima kali aku disesah orang yahudi, setiap kali empat puluh lurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung2 di tengah laut, dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamin, bahaya dari pihak orang2 yahudi dan dari pihak orang2 bukan yahudi ; bahaya di kota, bahaya dinpadang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara2 palsu.

Kalau aku mikir *strength* banget bapak paulus ini ahhh, ngebayanginnya ajaasti wajah beliau udah gak berbentuk lagi kalau begitu *huaahhhh*
Tapi berita hebatnya beliau menyadari bahwa itu tidak layak dibandingkan dengan apa yang Tuhan sudah lakukan buat dia, mengubah hatinya yang keras dan kejam. Jadi bawa doa orang2 yang menurutmu susah untuk berubah, Tuhan sanggup melakukannya, amin.
Paulus rela pikul salib untuk Tuhan.
mungkin salib yang harus kita pikul dalam bentuk penderitaan itu berbeda2, tapi kabar baiknya Allah tidak akan meninggalkan kita. Karena kasih Allah telah dicurahkan bagi kita sehingga bagian kita saat terus berpengharapan di kondisi itu tidak akan membuat kita kecewa.

gak perlu jelaskan lagi lah, hiiii
gmana ending dari cerita paulus atau yusuf.
kabar baiknya penderitaan itu membuat mereka semakin mengenal Tuhan dan merasakan berlipatganda kebaikan Tuhan. 
Mungkin kita gak harus menderita seperti yusuf atau petrus tadi, tapi tetaplah bertahan dalam kondisimu.
berdoalah bila mereka merencanakan hal jahat bagimu sedangkan kau mengasihi mereka seperti dirimu sendiri,
peluklah orang2 yang sudah melukai hatimu,
jawablah dengan lemah lembut mereka yang selalu berkata kasar,
kakak dan abang menderita lah untuk berkorban bagi adik2mu,
adik2 tunduklah pada otoritas orang yang lebih tua darimu meskipun berlawanan dengan hatimu,
yang menikah, bertahanlah pada komitmenmu meskipun mungkin kau berfikir pasanganmu bukan malaikat yang baik seperti yang kau kenal tapi dia adalah yang selalu berusaha menderita untuk mengalahkan keegoisannya untukmu,
bekerjalah dengan halal walaupun merampok atau korupsi lebih mudah
serahkan hak pembalasanmu bagi orang2 jahat pada Tuhan jangan menghakimi siapa pun,
Jangan malu mengakui kristus meskipun kau tidak akan dikenal atau dibuang,
jangan balas kejahatan dengan kejahatan.


ini ceritaku,
tahun 2011 aku dan kedua temanku adalah delegasi kampus unyuk sebuah debat di salah satu universitas ternama di indonesia tercinta ini, beberapa tahap sebelum masuk ke semi final kami lalui dan lulus, tapi langkah kami berhenti ketika syarat mengucapkan *assalamualaikum* menjadi penilaian tersendiri bagi juri, dan aku di bagian opening statement yang harus mendudukan mosi dan menyapa yang hadir disana. Salah satu temanku bilang, ayo lusi ucapkan aja, kan hanya sebuah ungkapan aja gak membuat agamamu berpindah, aku bergumul dalam hati;
Gak salah dengan ungkapan *assalamualaikum* aku juga sering menghormati temanku yang beragama lain dengan ungkapan itu, tapi kondisinya lain, saat ini aku sedang bertanding dan berdebat, aku merasa dengan mengatakan itu menunjukkan pada juri bahwa aku bagian dari agama x dan penilaian pada kelompok kami jadi lebih baik, ini berbeda dan aku harus memilih.
Aku tidak bawa embel kata2 dalam agama satupun, dan teman2ku kecewa terutama teman yang berasal dari universitas yang sudah mengenal juri tersebut. Benar saja lawan debat kami yang mengucapkan itu dan isi yang diperdebatkan kebanyakan kata2 yang menyerang bukan stressing point nya yang diungkapkan mereka lulus! Kedua temanku kecewa, aku pun begitu dengan cara penilaian yang tidak objektif.
Tapi aku bilang sama salah satu dosen yang berasal dari PARAHYANGAN saat itu dan aku bangga untuk tidak mengecewakan Allah dan dia mengatakan itu bagian kita nak!
Dan kami pulang ke medan dengan sukacita yang luar biasa dibanding menjadi juara utama nya, kami tetap mendapat nominasi terbaik untuk para *FANS* kami di universitas tempat kami melakukan debat (narsiss).
kalau aku malu mengakui siapa bapaku!
betapa kurangajarnya lah sebenarnya aku ini, hahaaa...
itu pengalamanku yang sangat berharga.
aku tidak dituntut untuk kayak paulus, bukan....
aku cuma harus merelakan tujuan untuk menjadi juara utama untuk menyenangkan Tuhan.
jadi sepuluh tanganku aku kasih tepukan buat bapak paulus dahh ;
Dia luar biasa....
*wahai yang punya nama paulus jaga baik nama yang kau pakai itu, itu berarti kau harus siap masuk dalam penderitaan* hahahaa....

bagaimana?
apa ceritamu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar