My Journey With Jesus ^^

Daisypath Anniversary tickers

Senin, 03 Februari 2014

Sebuah cerita di perjanjian pernikahan :)

Hiii :)
Akhirnya aku datang pas sepupuku itu mengadakan perjanjian pernikahan di Gereja, biasanya kalau adat batak toba ini terjadi dua minggu sebelum hari pernikahan, coba tebak besoknya siapa yang jadi pendoa syafaat buat mereka?
Iya benar, hiks,... (akuuu) terharu....
Aku mendoakan sepupuku dan kebahagiaan mereka di depan orang banyak.
Sementara mereka bertanya;  yang mendoakan kapan?
Hahaaa.....
Mungkin dua tahun setelahnya.

Tapi pas aku ikut acara perjanjian pernikahan itu, Tuhan menolong cara berfikirku tentang pernikahan, benar2 seperti yang kudoakan.
Dan bukan kebetulan Pendeta yang memberkati mereka membukakannya, persis untuk menjawab ribuan pertanyaan di otak ku.
Sedikit banyaknya akan aku share :))

1.Menikahlah karena memiliki hubungan yang kuat dengan Tuhan.
Maksudnya disini adalah, jangan coba2 menikah dengan seseorang pas situasi dan kondisi hubungan mu dengan Tuhan pun sedang hancur2nya, No!
Menikah itu butuh landasan yang kuat, ibarat pohon akarnya harus kuat menancap di tanah, atau bangunan yang dasarnya itu harus padat supaya dia tidak roboh, goyang dan hancur, pernikahan pun begitu, kedua orang akan bersatu dan menghadapi banyak hal yang baru, menghadapi permasalahan yang baru dan kesulitan yang baru, tidak akan bisa kuat kalau landasannya hanya bermodalkan ekonomi yang baik, istri atau suami yang cakep, mertua yang bijaksana, tetapi landasannya haruslah hubungan yang kuat dengan Tuhan, itu akan menolong pernikahan akan sampai pada tujuan yang Tuhan inginkan sejak semula untuk rancangan baik pernikahan bagi kemuliaan Allah.
Selain itu, hubungan yang kuat dengan Allah tidak hanya dipahami oleh salah satu pihak, tetapi keduanya, dan keduanya lah yang harus memilikinya, baik calon suami maupun si isteri, jadi jangan hanya mencari calon suami atau calon isteri saja yang memiliki hubungan yang matang dengan Tuhan sementara kita enjoy tanpa hubungan yang matang dengan kuat, kalau bisa sih ya keduanya harus memiliki kesadaran akan pentingnya hubungan mereka dengan Tuhan supaya tidak bekerja keras hanya untuk menopang salah satu pihak saja, sementara kalau bisa bersama2 siap dari awalnya.
Misalnya, si suami rajin pergi kegereja tiap hari minggu, padahal si isteri suka shopping hari minggu, akan banyak waktu si suami akan terbuang nanti untuk menasehati agar si isteri mengerti pentingnya mendahulukan ibadah dari yang lainnya, kira2 begitu.

2. Alasan Kasih Kristus.
Mencintai seseorang sebelum menikah dan setelahnya terjadi bukan hanya berbicara soal asmara yang mendadak, kita akan sering mendengar, aku menikahinya karena dia lain dari yang lain, dia beda! ( semoga bukan karena dia alien dari negeri mana, hehee) trus pas menikah jadi menyesal; ternyata kamu sama dengan wanita yang lain! Aku pikir kami beda! Beuhhhh.....(tidak ada yang menikahi malaikat)
Banyak alasan kita mencintai seseorang, ada karena kelebihan yang dimilikinya, ntah itu karena dia badan yang atletis, wajah yang tampan, fashion yang up to date, lemah lembut, pintar, sayang ama anak2, lucu dan bla bla bla...
Gak salah, itu hak setiap orang,
Tetapi akan jadi salah ketika alasan itu kita buat jadi alasan untuk menikahi seseorang!
Alasan terbesar dan terpentingnya adalah karena kita sudah mengalami kasih Allah, sehingga kita akan jatuh cinta pada orang yang dengan melihat segala kekurangannya kita tetap mencintainya dengan kasih Allah tadi.
Jadi kalau besok2 kita udah gak melihat klebihan dia yang beda itu tadi dan kita malah melihat kekurangannya, kita tidak akan buru2 berpindah hati pada wanita lain yang menurut kita *lebih baik*
Kasih Allah tidak pernah membuat kita menjadi orang2 yang tidak setia, justru dengan kasih Allah yang kita miliki tadi kita siap mengasihi seseorang tanpa embel2 apapun termasuk kelebihannya.
Dek, abang mengasihimu dengan kasih Kristus! *terbangkelangit*
apalagi sampai mampu berjanji baik suka atau duka atau sehat dan sakit.
itu juga karena kita sudah mengalami kasih Kristus yang tak bersyarat.

3.Kesetiaan
orang menikah bukan untuk tujuan jangka pendek, tapi untuk seumur hidup sampai maut memisahkan, jadi bukan perceraian.
kalau kita tidak bisa untuk setia pada pasangan kita, jangan menikah!
biasanya hal2 kecil akan menolong kita melihat apakah seseorang setia atau tidak, karena tidak mungkin seseorang setia dalam hal besar sementara hal kecil pun tidak setia!
kesetiaan itu berbicara karakter, dan karakter itu biasanya sifat yang menjadi ciri khas seseorang yang sulit dirubah.
siapa sih yang suka kalau pasangannya genit2 ama yang lain?
atau masih suka jalan berdua ama pria lain dibelakang kita.
Trus ada ribut kecil langsung cari selingkuhan!
itu mah pekerjaan si iblis yang suka menghancurkan berkat2 dalam rumah tangga.
Allah menentang orang yang berkhianat! Yang hatinya serong! Yang langkah kakinya suka masuk ke rumah para perempuan jalang yang penuh hawa nafsu.
Pak pendetanya bilang, selagi masih muda belajarlah untuk menjadi orang yang setia! Orang seperti ini mahal harganya, karena agak2 langka menemukannya.

4. Menikahlah untuk memiliki visi dan misi.
secara singkatnya seperti ini, bahwa tujuan menikah bukan untuk mendapatkan anak, menikmati seks, dan lain sebagainya.
setiap orang harus menikah untuk memiliki sebuah visi dan misi yang jelas yang akan mereka kerjakan dengan pasangannya sebagai PARTNER
Bukan misi untuk menjadi pengedar narkoba :p
tapi visi dan misi yang penuh tanggungjawab dan jelas!
Yang tentunya untuk menyenangkan hati Tuhan.
katanya saat orang jomblo mereka suka sharing dengan hamba Tuhan untuk didoakan soal jodoh, udah ketemu dia malah jarang ibadah, lari dari pelayanan, bahkan hilang ntah kemana :(
Mereka lupa untuk menyenangkan hatinya Tuhan, jodoh itu kan hanya bagian dari bonus yang Tuhan berikan bagi kita, yang utama dan satu2nya hanya Tuhan, jadi jangan terlena, setelah memikirkan tentang menikah maka kita harus punya misi dan visi yang kita buat untuk menyenangkan hatinya Tuhan.
bukan malah tidak punya alasan untuk tidak mengerjakan pelayanan lagi karena sibuk mengurusi suami.
hello! Tuhan terlalu sibuk gak ya pas mohon2 dikasih jodoh? Gak kan?......
justru sudah menikah makin jadi partner yang lebih lagi dalam melayani Tuhan, baik di keluarga, gereja, masyarakat atau tempat kerja.
Tuhan akan membuka ladang, asal kita rendah hati mau dipakai Dia.

itu sih hal2 yang aku dapat dari khotbah singkat bapak pendetanya.
Senang rasanya Tuhan bilang, gak usah takut Lusi, aku tidak salah menetapkan langkahmu! fokus padaku dulu tanpa kau sadari AKU juga tengah mempersiapkannya.
dan sambil dengar suara itu di dalam hatiku salah satu pelayan Tuhan yang duduk di gereja saat itu bilang;
Sebentar lagi dia akan datang lus!
iya sbenarnya mau tertawa pas dengarnya soalnya itu tiba2 dibisikkan ditelingaku, gak ada rencana buat nyusul spupuku segera, tapi yang benar aja, yang kulihat dan kudoakan aja belum ada? Hiiii...
belum lagi kalau seandainya pria itu memang telah dipersiapkan, knapa aku yang merasa jadi gak siap sekarang? Hahaaa.....
tapi ibu itu yakin kali walaupun aku udah menertawakan perkataannya dia mengatakan sekali lagi bahwa pria itu sebentar lagi dia datang...


Hahaaa.......
Hanya Tuhan yang tau,
tapi semoga apa yang aku share kan bermanfaat.
^_^





Tidak ada komentar:

Posting Komentar